Bentuknya tidak besar. Ukurannya hanya 11,8x7,22,3 cm. Sekilas, fisiknya pun terlihat sederhana, hanya berhiaskan empat tombol persegi dan satu tombol bulat di bagian tengah. Mirip ponsel kuno yang gemuk dengan Salah satu tombolnya dilabeli 2D/3D. Ya, camcorder yang dibekali sensor CMOS 5 megapiksel ini merupakan produk hibrida DV, bisa 2D atau 3D.
Hasil rekaman video punya resolusi HD 720p 30fps (1280x720) dengan format MP4. Sedangkan gambar diam (JPG) akan ditangkap dengan resolusi maksimal 5 megapiksel.
Semua hasil rekaman bisa disimpan dalam memori internal yang berkapasitas 128MB. Cuma 10MB harus disisihkan untuk 3D player built-in, LCD TFT 3D 2,4”/ software upload YouTube 3D dan e-manual. Namun jangan kuatir, kamu bisa menambahkan kartu memori SD di slot yang ada. SDHC 32GB pun bisa disisipkan.
Untuk melihat hasil tayangan 3D di layar TV, kita membutuhkan sebuah kacamata bertipe shutter. Sekadar informasi, saat ini ada dua tipe kacamata 3D yang beredar: shutter dan polarizer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar