Boeing mengklaim, pesawat, yang segera mereka kirimkan ke Pusat Penelitian Penerbangan Dryden milik NASA di California, ini berkemampuan intelejen lebih canggih. Pesawat ini mampu melakukan pengintaian dan pengiriman data lebih akurat daripada produk sejenis lainnya, termasuk produk sebelumnya, Condor.
Rencananya, Boeing melakukan flight perdana Phantom Eye pada 2011. Kemampuan terbangnya selama empat hari ini karena pesawat ini mengonsumsi bahan bakar yang lebih ringan dan bertenaga, yaitu hidrogen.
"Pada 1989, kami menerbangkan Condor selama 60 jam menggunakan bahan bakar jet biasa. Tapi, daya jelajahnya tidak bisa lebih lama. Kini, kami merencanakan terbang selama 96 jam. Rancangan pesawat ini bukan untuk menghindari radar, melainkan.daya tahan," kata Chris Haddox, petinggi Divisi Phantom Boeing.
Haddox menjelaskan, Phantom Eye digerakkan mesin empat silinder berkapasitas 2,3 liter.Setiap mesin dibekali 150 tenaga kuda. Ukuran pesawat ini juga terbilang besar. Bentangan sayapnya mencapai 46 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar